Revolusi industri adalah perubahan pola kerja dalam pengolahan produk dari manual menjadi lebih efisien dan efektif menggunakan teknologi. Perjalanan revolusi dunia dimulai pada tahun 1784 dimana saat itu mesin uap digunakan dalam lokomotif, kapal laut, dan pompa. Kemudian pada tahun 1870 mesin bertenaga listrik/minyak digunakan secara massal. Teknologi informasi mulai memasuki dunia industri di tahun 1969 dimana teknologi informasi dan mesin berkolaborasi untuk mempermudah pekerjaan manusia. Saat ini industri sudah berevolusi yang ke-4 kalinya. Pada revolusi industri 4.0 mesin dan teknologi informasi terintegrasi jaringan internet. Mesin membuat pekerjaan manusia menjadi lebih cepat, teknologi informasi membantu untuk memproses dan menyimpan informasi (data-data suatu industri tidak lagi menggunakan kertas, dan aliran data menjadi lebih terorganisir), sedankan internet membantu dalam mengirim dan menyebarkan informasi tersebut (secara manual penyebaran informasi memakan waktu, dan tenaga yang banyak, dengan internet cukup duduk manis di depan komputer, menunggu waktu kurang dari 24 jam dan data sukses tersebar.
Lalu sekarang apa peran revolusi industri 4.0 bagi para generasi manusia?
Berdasarkan teori sosiolog Mannheim dalam bukunya "The Problem of Generation" manusia-manusia di dunia akan saling memengaruhi dan membentuk karakter yang sama. Manusia-manusia jaman peran dunia II dan manusia pasca perang dunia II memiliki karakter yang berbeda, meski saling mempengaruhi. Kemudian para sosiolog Amerika serikat membagi manusia menjadi beberapa generasi : Generasi Era Depresi, Generasi Perang Dunia II, Generasi pasca perang dunia II, generasi baby boomer I, generasi baby boomer II, geenrasi X, generasi Y (milenial), dan generasi Z.
Pengelompokan generasi tersebut berdasarkan tahun kelahiran. Namun rentang umur kelahiran bermacam-macam. Dikutip dari Tirto di Indonesia Generasi Z adalah mereka yang lahir di tahun 1995 karena internet masuk ke indonesia pada tahun 1994. Dikutip dari Finansial.com berikut adalah rentang tahun para generasi:
- Generasi baby boomer (<1960)
- Generasi X (1961-1980)
- Generasi Y / milenial (1981 - 1994)
- Generasi Z (1995 - 2010)
- Generasi Alpha (2010 - sekarang)
Setiap revolusi dalam industri akan dirasakan sulit bagi generasi yang sudah terbiasa pada revolusi sebelumnya, maksudnya seperti pada genersi baby boomer yang sedari lahir sudah terbiasa dengan revolusi industri 2.0 kemudian pada tahun 1969 diperkenalkan revolusi industri 3.0 tentu mereka harus beradaptasi, mengubah kebiasaan mereka, belajar hal baru lagi, sedangkan usia mereka sudah sulit untuk mempelajari hal baru. Revolusi industri 4.0 menjadi tantangan untuk generasi X dan baby boomer. Mereka harus berusaha sangat keras agar tidak tersingkirkan dari industri. Secara tidak langsung, revolusi industri bagaikan sebuah sistem eliminasi pekerja manusia dalam perindustrian.
Pada tabel di atas dijelaskan generasi mana yang perlu beradaptasi dengan revolusi industri dan tingkat kesulitannya. Sulit atau tidaknya adaptasi tergantung pada usia. Semakin tua seseorang, akan semakin sulit beradaptasi dengan hal baru. Pada akhirnya, para generasi baby boomer dan generasi X sangat bergantung dengan generasi Y, Z, dan Alpha.
Kemajuan teknologi tidak dapat kita lawan. Pada dasarnya manusia senang pekerjaannya menjadi lebih cepat, efektif, efisien dan teknologi mewujudkannya. Revolusi industri 4.0 mempermudah pekerjaan manusia dari segi kecepatan, dan keamanan.
Jadi, semangat lah para generasi baby boomer dan generasi X!
