Mungkin yang butuh naskah drama komedi. Ini gue buat dibantu temen-temen gue. Ini naskah gue sadur dari novel PJP.
Penokohan dan Watak
1.
Erfan
Erdyanto sebagai Pocong :
-pesimis,mudah putus asa
2.
Bagus
setiadji sebagai Pocong Jawa :
- iseng -sombong
- baik
3.
Doni
alfianto sebagai Pocong Ngondek:
-genit
-pemaksa
4.
Annisa
woro Pramudita sebagai Cewek Hamil:
- bijaksana
5.
Apri
Mursih Haryati sebagai Hansip Miun:
- penakut
6.
Danti
Iswandhari sebagai Hansip Muin:
- penakut
7.
Ari
wahyuni sebagai Sundel Bokamung:
- kalem
8.
Faradilla
Jeakamuus sebagai suster ngesot:
-genit
-Glamour
9.
Adha
Tazakka sebagai operator dan Anak Kecil:
-penakut
-Mandiri
10.
Dina
Firdaus Caesar sebagai Narator
KONSEP LAGU:
1.
Musik
background silet
2.
Suara lolongan anjing
3.
Hancur
hatiku- Olga syahputra
4.
Musik
warkop DKI
5.
Suara
detakan jantung
6.
Si
lumba-lumba- bondan prakoso
7.
Lagu
chearleaders
8.
DJ
Tiesto
9.
Dan
bila- Second civil
10.
Antara
ada dan tiada- Utopia
NASKAH DRAMA
Diceritakan
disini ada seorang ABG berumur 18 tahun bernama Erfan. Dia adalah seorang cowok
yang memang ditakdirkan untuk ganteng diantara yang paling jelek. Selama 18
tahun hidup, Erfan belum pernah memiliki seorang pacar. Tapi ia menyukai
seorang cewe yang sangat cantik. Sayangnya sekarang ia telah meninggal karena terserang penyakit mematikan yaitu panu akut. Lalu bagaimana kehidupannya setelah meninggal?? Langsung
saja kita ke TKP.
Pada
suatu malam yang sepi dan yang terdengar hanyalah suara lolongan aning, Erfan
terkejut saat tau dirinya berada di kuburan tepatnya di TPU Chikentong sampah.
Pocong:
“Kenapa aku disini? dimana ini? pakaian sapa ini?? lah wajah sapa itu???!!!
(panik).”
Pocong
jawa : “Heh cong! (mendekati pocong).”
Pocong:
“AAARRGGHH POCOOONGG!!! (lari ketakutan).”
Pocong
jawa: ”Eh! Eh! Cong tunggu!! (menyusul pocong).”
Pocong:
“Gyaa.. pocooongg!!.”
Pocong
jawa: (menyalip si pocong) “Heh!”
Pocong:
(terduduk dan ketakutan) “Ha..!! haa.. hampun... jangan ganggu saya ...”
(menunduk-nunduk)
Pocong
jawa: “Hooo gendeng!sampeyan itu juga pocong, Cong!”
Pocong:
“Apa?! aku... aku pocong?”
Pocong
jawa: “Hhmmm.. sampeyan pasti pocong baru kan?.” (duduk disebelah pocong) “Nih..
kenalin aku anjaw. Di dunia kesetanan aku dikenal pocong jawa.”
Yaa..
jadi begitulah Erfan. Kini ia telah menjadi pocong. Tapi ia masih belum bisa
menerima kenyataan tersebut. Setelah dinasehati oleh pocong jawa, akhirnya dia
bisa menerima kenyataannya sekarang. Sama seperti manusia, setan juga memiliki
tugas yang disebut dinas malam dimana para setan keluar untuk menjalankan tugas
mulia menakuti manusia. Karena sebagai pocong baru, jadi si pocong belum
memiliki jam lompat yang banyak.
Dan
pada suatu hari ketika pocong jawa dan pocong sedang nongkrong di tempat
favorite mereka yaitu WC umum RITA PASARAYA, tiba-tiba ia menyarankan pocong
buat dinas di komplek perumahan dengan dalih mengetes kejantanannya.
Pocong
jawa : “Cong, kompleks itu patokan kejantanankamu. Seikat pocong baru bisa dibilang
hebat kalau kamu bisa pulang dengan selamat tanpa cacat dari komplek itu.”
Pocong
: “Loh emang kenapa?”
Pocong
jawa: “Yah ga seru dong kalau kamu aku kasih tau duluan.”
Pocong:
“Banyak ustad ya?”
Pocong
jawa: “Enggak.”
Pocong:
“Mmm.. kalau gitu pasti banyak ustad deh..”
Pocong
jawa: “Haha enggak juga.”
Pocong:
“Pasti banyak ustad kan?? Haha udah deh ngaku aja.”
Pocong
jawa: (melirik seram ke pocong) “Udah deh! Kalau sampeyan emang jantan,
sampeyan coba aja!” (melompat menjauhi pocong)
Pocong:
“Oke! Sapa takut! Ustad doang mah kecil..” (menyusul pocong jawa)
Setelah
si pocong menyanggupi tantangan pocong jawa, malam berikutnnya dia langsung
memasuki kawasan kompleks perumahan. Pocong terus melompat-lompat mengelilingi
komplek. Tanpa terasa hari sudah hampir pagi. Merasa tidak mendapat tantangan
apa-apa akhirnya si pocong pulang.
Pocong
berjalan dengan santainya menuju jalan keluar dari komplek.
Pocong:
“Hwaaa!! Apa ini?? portalnya ditutup??? Mana kentang banget lagi posisi ini portal,
terlalu pendek enggak, terlalu tinggi juga enggak. Terus gimana aku mau lewat??
AARRGGHH!! Pocong jawa kurang ajar! Kenapa gak bilang dari tadi sih kalau
tantangannya ini?! Seenggaknya kan kalau tantangannya ustad kematianku bakal
terdengar mewah. Lah kalau portal??”
Tak
terasa jam sudah menunjukan pukul 06:10 WIB. Adha seorang anak kecil yang
mandiri dan rajin pun berangkat sekolah dengan hati riang.
Anak
kecil: (berjalan memasuki panggung sambil nyanyi dan menari) si lumba-lumba!
Nyam nyam! Makan dulu! nyam nyam! Hyeahhh!!!!!! Si lumba-lumba yeahhh...
Pocong:
(kaget dan menoleh ke anak kecil) “Hadoh!! Kurang asem! AARRGGHH gimana ini??
gak! aku gak mau mati konyol! aku harus usaha keluar dari ini portal.”
Anak
kecil: (melihat ke arah pocong) “Eh, guling sapa tuh taruh diportal?
(mengamati) eh, kok gulingnya gerak-gerak.. eh warnanya putih... hm kok aku
kayak pernah tahu deh itu apaan, tapi apa ya??? (berpikir) hah! Hwaaaa!!!!
Pocong... tolong pocong..
Pocong:
(panik) “Mampus aku! Haduh gimana ini....” (berusaha keluar dari portal)
Anak
kecil: “Mimiii ada pocong!!!!!!! Mimiiii!!!” (menangis ketakutan)
Pocong:
(berguling melewati bawah portal dan lari terbirit-birit)
Anak
kecil: “Hwaa!!! Poconggg!!!!!!” (lari terbirit-birit kearah yang sama dengan
pocong sambil menangis)
Pocong:
(menoleh ke belakang) “Hwaaa!!! Jangan kejar akuuuuu, BOCAH!!!!!”
Anak
kecil: “MIMIIIIHH...”.
Untunglah
akhirnya pocong berhasil keluar dari portal itu.Pada malam berikutnya, pocong
dan pocong jawa mendapat tugas dari RS (rukun kesetanan yang setara dengan rukun
tetangga) untuk dinas berdua. Mereka kebagian jatah di sebuah desa.
Pocong
jawa dan pocong berjalan berdua menyusuri rute dinas malam kali ini sambil
berbincang-bincang. Keadaan rute dinas kali ini tidak terlalu sepi. Di dekat
mereka ada dua orang hansip dan seorang cewe sedang menikmati dinginnya malam.
Pocong
jawa: “Eh Cong, sampeyantuh gak profesional sih kayak aku.”
Pocong
: “Emang kamu profesional? Coba buktiin kalau kamu profesional.”
Pocong
jawa: “Nantangin nih ceritanya? Oke! Liat nih.. liat disitu ada hansip,
sampeyan tunggu disini dan lihat apa yang bakal aku lakukan.”
Pocong:
“OKEH!”
Pocong
jawa: (meniup-niup hansip muin)
Hansip
muin : “Eh un!” (sambil memegang lehernya)
Hansip
miun: “Apaa??”
Hansip
muin : “Aku kok merinding ya?”
Hansip
miun: “Aah.. perasaan doang kali..”
Hansip
muin: “Serius nih.. kamu lupa ini malam apa?”
Hansip
miun: “Gak, mana mungkin aku lupa, malem tahun baru kok aku lupa.”
Hansip
muin: “Beuh... IDIOT!! Ini tuh malam Jumat kliwon!!”
Hansip
miun: (kaget) “Hah?! Beneran?!”
Hansip
muin: “Ngapain juga aku bohong!”
Hansip
miun: “Ah.. udahlah, santai aja lagi...”
Hansip
muin: “Hah kamu tuh..”
Pocong
jawa: (menyundul pundak hansip muin)
Hansip
muin : “Ah un, jangan jail kamu.”
Hansip
miun: “Apa sih?!” (heran)
Hansip
muin: “Halah kamu tuh..”
Pocong
jawa: (berkekeh dalam hati) “Hohoho kena sampeyan.” (menyundul pundak hansip
miun)
Hansip
miun: “Apa sih un! Jangan iseng deh nepuk pundakku.”
Hansip
muin: “Sembarangan! Bukan aku!yang ada juga kamu yang nepuk pundakku tadi.”
Hansip
miun: “Apaan?! Enggak kok!”
Hansip
muin: “Serius?? Aku juga gak nepuk pundakmu tadi loh.”
Hansip
miun: “Aku juga..”
Pocong
jawa: (mendekatkan kepala ke arah hansip muin dan miun)
Hansip
muin dan miun: “Jangan.. jangann..“ (menoleh ke belakang) “AARRRGGG!!!! POCOOOONGGG!!
Pergi, pergi, pergi!” (memukuli pocong jawa dengan pentungan)
Pocong
jawa: (kaget) “Aduh, aduh, aduh, sakit woy! haa!! Ampuuunn!!” (melompat-lompat
meninggalkan kedua hansip)
Hansip
muin miun: (lari terbirit-birit)
Pocong:
“Hahahaha jadi itu yang namanya profesional?! “
Pocong
jawa: “Ah, diem sampeyan! Kayak sampeyan bisa aja, ini tuh kebetulan, biasanya
juga mereka lari kok ngeliat aku.”
Pocong:
“Kamu itu emang terlalu merendahkan aku. Liat yah aku mau ngerjain cewe disana.”
(melompat mendekati cewe)
Pocong
jawa: “Eh, aku ikut!” (melompat menyusul pocong)
Pocong:
(meniup-niup si cewek dari belakang)
Cewek:
(melepas headshetnya)
Pocong:
(meniup kembali si cewek dengan tambah memanyunkan mulutnya)
Cewek:
(nangis dan merintih kesakitan)
Pocong:
(masih meniup leher si cewek dengan tambah semangat)
Pocong jawa: (kaget) “Ccc..cco.. coo.. cong, cong, cong! !”
Pocong: “Ssstt!!! Ganggu sih!” (meniup niup si cewek)
Cewek: “Aduhh.. uhhh.. ahh..”
Pocong jawa: “Heeeh..!!! dengerin dulu, itu dia lagi hamil
COPO!!”
Pocong:” Hah?! Hamil?!”
Pocong jawa: “Iya!! Itu liat.. tuh! Dia megap-megap... dia
mau nglahirin!!”
Pocong:”HAPAH?! Te...terus gimana?????”
Pocong jawa: “Ya pikir dong!”
Dari kejauhan, tiba-tiba si pocong ngondek datang melihat
pocong dan pocong jawa. Pocong ngondek yang naksir berat sama si pocong gak
suka melihatnya. Dalam hati ia sangat iri melihat itu. Ia mengira kalau pocong
dan pocong jawa sedang menggoda cewek. Pocong ngondek pun menghampiri si pocong
dan pocong jawa.
Pocong ngondek: ”Eh ada pocong tuh! Loh loh loh IIH...
ngapain sih tuh! Genit banget! daripada godain cewek itu mending godain eke
kale. Eke kan lebih cantik bo, bohai lagi... kenapa coba harus cewe itu?
Iiihh.. gak bisa dibiarkan...” (melompat menghampiri pocong jawa dan si
pocong). Halooooo cooonngg!!!! My hunny, bunny, sweety, mmmmuaach mmuaach
mmuach.” (memonyongkan bibirnya)
Pocong jawa: “BENCONG!” (mendorong bibir pocong)
Pocong: ah, udah sih anjaw gak usah diurusin setan gemblung
itu. Ini gimana urusannya ni cewek??
Pocong jawa: oh iya! SAMPEYAN SIH! DASAR BENCONG!
(menempeleng pocong ngondek)
Pocong ngondek: ih! masalah apa sih cint, cerita deh sama
eke.. crita crita..
Pocong: huh! ni cewe mau nglahirin BENCONG!!!
Pocong ngondek: ooooo... ckckck (menggeleng kepala) alaahh.
Itu mah kecil cyin... kuncinya Cuma satu ye.. kita harus kasih semangat! Iya!
SEMANGAT!!!
Pocong jawa dan pocong: (saling pandang) caranya????
Pocong ngondek: Nih, yey yey semua ikutin eke.. (maju dan
joget-joget ala chearleader dengan semangat) GO GO SEMANGAT GO, GO GO SEMANGAT
GO!! (mengelilingi si cewwek)
Pocong jawa dan pocong: (memandang pocong ngondek dengan
heran)
Si cewek: uuuhhh aahhh.. uuhh ahhhh... tolong.. tolong...sakit
Pocong ngondek: aauuww.. kamuntong eh tolong... (menoleh ke
arah pocong jawa dan pocong) eehh... ye! Ikutin eke.... aduuhh...
Pocong jawa dan pocong: (dengan muka panik, mereka ikut
meniru gaya si pocong ngondek) GO GO SEMANGAT GO!! GO GO SEMANGAT GO!!!
Si cewek : uhhhh aaahhh... aduuhh sakiiitt..
Pocong ngondek: ahhh.. aduuhh.. ayo cint! Semangat!
Pocong jawa: eh! Pake mars pocong aja!
Pocong ngondek: nah iya, pinter! Ayo kita mulai, one..
two.. three!
Pocong ngondek, pocong jawa, dan pocong: KITA POCONG YANG
SEHAT! KITA POCONG YANG KUAT!!
Cewek: uhhh. Ahhh.. uhhh.. ahh.. ahh (jatuh terbaring)
Pocong ngondek: (berhenti menari) aahh.. ya ampun.. mati
deh tuh cewek... aduuhh gimana ini (panik) mba bangun mba.. aduuhh ini mati
ih..
Pocong jawa: (berhenti menari) hah?! Mati?!
Pocong ngondek: aduuh cyint... gimana dong..
Pocong jawa: aaduh.. aku juga bingung..
Pocong : (memperkeras suaranya) KAMI POCONG YANG SEHAT KAMI
POONG YANG KUAT!!
Pocong jawa: COPO!! NI CEWE UDAH MATI TAU!
Pocong: (berhenti menari tiba-tiba) hah?! Mati!! Sejak
kapan??
Pocong ngondek: trus gimana nih bo??
Pocong jawa: (muka sedih) sudah terlambat. Kita doain aja.
Pocong ngondek: (menangis terisak-isak)
Pocong: ma..ma.. mati?? (mulai menangis terisak)
Lalu pocong ngondek, pocong jawa, dan pocong mendoakan
cewek hamil itu agar nantinya cewek itu menjadi teman mereka.
Hidup sebagai seikat pocong benar-benar membuat Erfan galau
berat karena dia tidak bisa menemui cewe idamannya yang masih hidup lagi. Dia
dan cewek idamannya telah terpisahkan oleh takdir. Apa lagi sekarang cewek
idamannya itu telah memiiliki pacar. Saking galau hatinya, suatu malam pocong
mengambil cuti dinas malam kepada Pak RS (rukun kesetanan). Ia habiskan
hari-hari cutinya itu dengan duduk termenung di bawah pohon pisang.Pocong jawa
yang sadar pocong telah tidak hadir beberapa hari ini, akhirnya pada suatu
malam dia ikut mengambil cuti dinas malam untuk menghibur pocong, sahabatnya.
Pocong jawa: eh cong! Mau
sampe kapan ngelamun disitu, kesurupan setan nanti kamuh..
Pocong: ah, kamu tuh, mana ada setan kesurupan setan..
Pocong jawa: (duduk disebelah pocong) cong, ikut aku yuk..
Pocong: ah, kemana sih??
Pocong jawa: hehehehe ajojing kita.. celubing celubing..
(menggelengkan kepalanya)
Pocong: clubing kali maksudnya.. Eh.. emang bisa? Kita kan
set..
Pocong jawa: nah! Gak gaul sih sampeyan... udah deh, yok
ikut aja!
Pocong: ah... gak ah..
Pocong jawa: udah ayookk..
Pocong: (berpikir) ya.. oke deh kalau gitu
Pocong jawa: sip! Ayok..
Pocong: yok!
Pocong jawa pun membawa pocong ke suatu tempat. Tiba di
depan sebuah rumah tua, terdengar sayup sayup musik disco. Pocong yang baru
pertama ketempat itu kebingungan. Dia celingak celinguk sambil mengikuti pocong
jawa masuk ke rumah tua itu.
Betapa terkejutnya pocong setelah memasuki rumah tua itu.
Musik disko mengalun kencang membuat kepala ingin bergoyang. Pocong jawa pun
langsung mengajak pocong untuk berjoget mengikuti hentakan musik.
Ketika sedang asik berjoget. Tiba-tiba pocong ngondek
menghampiri si pocong dengan histeris.
Pocong ngondek: aaaauuwwww... pocong ayangku...!!!
Pocong jawa dan pocong: (kaget melihat pocong pocong
ngondek dari kejauhan)
Pocong: waduh.. dia lagi...
Pocong jawa: aduh! cabut cong, cabut! Buruan!! (bersiap
meninggalkan tempat)
Pocong ngondek: eehh.. mau lari kemana ye ye semua? Gak
kangen nih sama eke..
Pocong: hehehehe
Pocong jawa: (mengintip sosok dibelakang pocong ngondek) tante
esot... kamuh?? Sundel??
Pocong ngondek: eh iya, nih eke kenalin sahabat eke yang
cantik and gak kalah bohai sama eke. Namanya sundel bokamung.
Pocong jawa: ah, aku udah kenal BENCONG!
Pocong ngondek: yee.. sapa juga yang ngenalin sama situ,
eke ngenalin ke ayang eke dong, mas poc.. (mengedip-ngedipkan mata ke arah
pocong)
Pocong jawa: (kaget) idiihh...
Pocong ngondek: nih ya ayangku mas poc, kenalin yang ini
sundel, yang ini mimih esot alias suster ngesot. Eh sundel, eh mih ini kamuh
pocong baru yang aku ceritain, ganteng kan??
Sundel: aku sundel (menyerahkan tangan)
Suster ngesot: yah, aku mimih esot..
Pocong: iya, aku pocong (menyodorkan ikatan kepalanya ke
suster ngesot dan sundel)
Pocong ngondek: eh, cyint.. musik diskonya enak nih..
gimana kalau kita joget aja. (berjoget)
Sundel bokamung: eh iya, ide bagus tuh (berjoget)
Ketka sedang asyik clubbing datanglah hansip muin dan miun
yang sedang berkeliling komplek.Karena mendengar suara aneh dirumah tua itu,mereka
penasaran dan mencoba memasukinya.
Hansip muin: eh un, emang kamu gak bosen jadi hansip terus?
Cape-cape keliling, bukannya nemu maling yang ada juga kayak kemaren, pocong
yang keluar..
Hansip miun: yaa... bosen juga sih... tapi ya... udah
nasib, gimana lagi, syukurin aja deh, anggep aja kita beruntung bisa ngeliat
pocong, gak banyak lagi orang yg bisa ketemu pocong..
Hansip muin: syukar-syukur... iya kalau Cuma sekali, kalau
berkali-kali-kali-kali bisa mati jongkok kamu! Gak elite ah, masa hansip mati
karena ketemu pocong..
Hansip miun: ah, sok elite kamu. Muka ndeso, sok-sokan mau
mati elite. Eh, omong-omong ente denger suara aneh gak?
Hansip muin: (mendengarkan) eh eh iya... suara ajep-ajep
(menganggukan-anggukan kepalanya)
Hansip miun: (ikut menganggukan kepalanya) tapi darimana
ya??
Hansip muin: (menoleh kanan-kiri) eh un kok kayaknya dari
rumah tua itu tuh?
Hansip miun: (berpikir sebentar) wuaahhh.. jangan-jangan
maling ngumpet disitu in... cek yuk buruan!
Hansip muin: iya iya!
Dengan rasa penasaran mereka, mereka mencoba mendekati
rumah tua itu. Mereka masuk ke rumah tua itu dengan perasaan takut. Betapa
terkejutnya mereka ketika melihat sekumpulan seetan sedang berajojing ria alias
ajeb-ajeb disana. Mereka berdua heran tapi juga takut.
Hansip muin dan hansip miun: ppppooooocccoonggg...!!!!!!!!
Semua setan: (menengok ke arah teriakan)
Pocong jawa: kamuh? Itu kan hansip yang kemaren Cong!
Pocong:
masa? (mempertajam penglihatannya ke arah hansip) walah! Bener tuh!
Hansip
muin: ccc... cab... cabut un!
Hansip
miun: ap..apanya yang di cabut?
Hansip
muin: gigi mu!!
Hansip
miun: gigiku?? O..okeh.. (mulai mencabut gigi)
Hansip
muin: (mendorong kepala hansip miun) AUTIS!! Lari maksud aku!!! (lari menarik
baju hansip miun)
Akhirnya
dengan rasa takut hansip miun dan hansip muin lari terbirit-birit sementara
para setan hanya melihatnya. Malam kian larut, para setan kembali ke kuburan
masing-masing. Pocong udah gak galau lagi tapi justru dia malah kasmaran dengan
si sundel bokamung. Ia duduk di tepi nisanmembayangkan andai sundel bokamung
menjadi kekasihnya. Kuntilanak yang sedang bersantai di atas pohon kersen memperhatikan
pocong yang seedang senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba hujan turun dengan
derasnya. Pocong baru saja akan masuk kuburan tetapi pocong emang pocong sial kuburannya
malah amblas.
Pocong:
HWAA!! Rumahkuuuuuuu?????tanpamu aku galau (menagis sambil mekamumpat ke bawah
pohon) huaaa..... mamaaaahhh..
Kuntilanak:
hihihihihihihihihihihihihihihi.....
Pocong:
(melihat ke arah atas pohon) hwaaa.... ada setaaannn!!!!
Kuntilanak:
(mekamumpat turun) pocong tungguuu!!!! Jangan kamumpat, kamu kan juga setan!
Pocong:
(berhenti mekamumpat) o iya ya...
Kuntilanak:
cong pocong pocong, kamu pocong yang wakktu itu kan?
Pocong:
(melihat kunti dari bawah sampai atas) emang kita kenal??
Kuntilanak:
oh gitu kamu ya sekarang! ELLKAMUHHGGAKUH END! (membelakangi pocong)
Pocong:
eh.. eh.. kok ngambek sih? Aku kan gak tau kamu siapa
Kuntilanak:
masa kamu lupa? Aku kan cewek hamil yang waktu itu kamu dan temen-temenmu
semangatin.
Pocong:
(mengingat-ingat) owh iya! Ooo sekarang kamu jadi kuntilanak ya??
Kuntilanak:
iya dong! Eh, kamu kenapa senyum-senyum sendiri dibawah pohon tadi??
Pocong:
(cengar cengiri) akuh lagih kasmarannn tauk...
Kuntilanak:
oohh sama sapa?
Pocong:
mmm.. kasih tau ga yaa???
Kuntilanak:
pelit banget sih!
Pocong:
hehe.. sammaa sundelll bolkamung..(cengar-cengir)
Kuntilanak:
oohooo ccieee ..
Malam
terus bergantipocong makin kasmaran dengan sundel bokamung. Dan pada malam ini
dia akan menyatakan perasaannya. Ia pun mengunjungi sundel bokamung. Namun
ternyata ketika telah sampai di komplek kuburannya sundel bokamung, ia sedang
tidak sendiri.
Pocong
jawa: undel okamung..
Sundel
bokamung: iiyyaa..
Pocong
jawa: ada yang baru nih..
Sundel
bokamung: apa?
Pocong
jawa: terima ini dulu ya. (membelakangi sundel bokamung) nih! Bunga kamboja
cantik sekali!
Sundel
bokamung: ooohhhh to twiiitt... (mengambil bunga)
Pocong:
(sedih, kamumpat-kamumpat menjauhi sundel bokamung dan pocong jawa)
Pocong
benar-benar galau. Hatinya hancur sehancur-hancurnya. Pocong jadi gak labil. Ia
lari menuju gedung tertinggi. Tanpa sepengetahuannya ternyata kuntilanak
membuntuti si pocong. Pocong merasa hidupnya kini menjadi sia-sia, baginya dia
hanyalah pocong gagal. Pocong merasa tak ingin bertemu siapapun lagi. Ketika
pocong telah sampai ke puncak tertinggi gedung pikirannya makin kalut. Lalu
apakah yang akan pocong lakukan?
Pocong:
aku ini gak berguna. Aku ini pocong gagal. Pocong gagal! (mendekati bibir
gedung)
Kuntilanak:
(melihat pocong dengan heran) ngapain kamu Cong???
Pocong:
STOP! JANGAN DEKETIN AKU! AKU MAU BUNUH DIRI!
Kuntilanak:
ha? Haha mana ada setan bunuh diri... turun sinih!
Pocong:
(perlahan menghampiri kunti) aku sedih, tadi..
Kuntilanak:
ah aku udah tau, patah hati kan si sundel udah jadian sama si pocong jawa.
(menghela nafas) ya itulah hidup Cong. Kadang suka kadang susah.
Ketika
kuntilanak sedang menasihati pocong tentang makna kehidupan tiba-tiba datang pocong
ngondek bersama suster ngesot. Mereka memang sedang jalan-jalan berdua. Betapa
senangnya pocong ngondek ketika bertemu dengan pocong. Tapi tanpa sengaja
pocong ngondek mendengar pembicaraan antara pocong dengan kuntilanak.
Pocong
ngondek: maaass poccc..... my hunny bunny sweety mmuach mmuach mmuach...
(mendekati pocong)
Suster
ngesot: (mengikuti pocong ngondek dari belakang) Ocong, tungguin mimih dong..
Pocong
ngondek: (menghampiri suster ngesot) ayo mih pegang kaki ocong.
Suster
ngesot: okeh
Pocong
ngondek: (mekamumpat mendekati pocong) mas poc...
Suster
ngesot: hakamu Cong!
Pocong:
eh, tante....
Pocong
ngondek: (melihat kuntilanak) kamuh.. ye kan cewe hembrong yang waktu itu...
Kuntilanak:
hehe iya...
Pocong
ngondek: eh mih, ini kamuh si cewe hembrong yang waktu itu eke cemungutin..
Suster
ngesot: ooo ini toh... kenalin saya mimihnya pocong ngondek...
Kuntilanak:
iya, saya kuntilanak tante..
Pocong
ngondek: mas poc daripada galau
terus,mending jadian sama eke ajahh..eke ga akan ngecewain mas poc....
Pocong
: (melihat pocong ngondek dari kaki sampai kepala)
Pocong
ngondek :Gimana mas poc ,mau ga sama eke? (main mata dengan manja)
Suster
ngesot: mau aja lah Cong, si ondek baik kok, cantik, bohai lagi, gak beda jauh
kan sama eke
Kuntilanak:
(berbisik) ajiiib...beruntung banget nasib kamu Cong... ckckck..
(geleng-geleng)
Pocong:
idih..dih.. gak, gak, gak! Gini-gini juga eke masih waras cyint...
Pocong
ngondek: OH! GITU?!
Pocong:
(kaget dan gugup) oo..ok..oke...oke...aku.. aku mau..
Kuntilanak:
hah?! Serius kamu Cong????? Wah sarap kamu Cong..
Pocong
ngondek: gyaaa.... (kamumpat-kamumpat) makasih ayangku mas poc...
Suster
ngesot: selamat ya Ocong....
Pocong
ngondek: (menggoda pocong)
Pocong:
HWAAAAAAAAAAAAAAAA.......
Dan yah
begitulah nasib hidup Erfan alias pocong setelah meninggal, selalu saja sial
makanya di dunia kesetanan ia dijuluki pocong gagal. Apalagi dengan urusan
cintanya. Sudah tidak bisa bertemu cewe idamannya yang masih hidup, pas jatuh
cinta sama sundel bokamung eh sudah diduluin sama pocong jawa, sahabatnya. Dan
pada akhirnya ia terpaksa harus menerima cinta si pocong ngondek karena takut
dengan pocong ngondek yang ternyata bisa jadi sangar juga.
Sekian
drama komedi dari kekamumpok pertama nomer undi dua. Maaf jika ada kesalahan
kata maupun tata bahasa.
PROPERTI
1.
Tongkat
pramuka
2.
Kardus
3.
Double
tape
4.
Kertas
asturo merah dan hitam
5.
Busana:
·
Pocong
: mukena hijau, rafia hitam, bedak, pensil alis, topi, kacamata
·
Pocong
ngondek : mukena pink, rafia pink, pita
rambut, pemerah bibir, bedak
·
Pocong jawa : kain batik, blankon, rafia coklat,
bedak, pensil alis
·
Kuntilanak:
bedak, baju putih
·
Suster
ngesot: baju suster, bedak
·
Sundel
bokamung: bajju putih, bedak
·
Anak
kecil: baju SD, tas gendong, botol minum, kacamata
·
Hansip
miun dan hansip muin: sarung, topi hansip
*catatan: tolong kata sundel bokamung diganti sundel bolong, pokoknya kalo nemuin kata-kata aneh mengandung huruf k-a-m-u, mohon huruf-huruf itu diganti dengan 'lo' :)
0 komentar:
Posting Komentar