Gue kemarin baru aja baca berita heboh banget dan benar-benar bikin gue speechless. Berita soal anak SD yang posting foto di ranjang bersama pacarnya dan mereka tidak pakai baju!. OMG!! X_X gue heran gak heran sih sama perilaku anak SD itu. Yaampun.. punya body aja belum berbentuk kok udah ngerti ya yang begitu itu. Mereka belajar dari mana?? dari siapa??? astaga... ckckck
Well, sebenernya kek yang gue bilang tadi gue udah ga heran sama berita macam gitu soalnya gue udah sering dapet cerita dari murid murid gue dulu waktu gue masih kerja jadi tutor di suatu bimbel SD. Murid murid gue cerita kalo di sekolahnya banyak anak yang bawa bawa handphone, dan ada salah satu temannya yang sering banget ngajakin anak lainnya buat nonton film 'blue' pas jam istirahat. Yaampun.. prihatin bangay gue mah.. (n) Yang lebih parah lagi anak itu ngaku kalo dia punya koleksi film blue sekitar 30an biji. WTF! 30an?? :O astaga gue aja 1 pun ga punya -___- .
Nah, kalau udah gini siapa yang harus disalahkan dan harus bertanggung jawab? Menurut gue pribadi siapa orang yang harus disalahkan dan harus bertanggung jawab adalah :
1. Orang yang menciptakan sinetron saat ini
Iya, orang yang pertama kali harus bertanggung jawab dan patut disalahkan adalah orang yang menciptakan sinetron sinetron yang gak mendidik itu. Sekarang banyak kan sinetron Indonesia yang tayangannya gak mendidik. Aksi percintaan lebay, bulying, tertindasnya orang miskin, inti cerita yang sama dan membosankan, dan pakaian para artisnya yang minim itu berceceran di tiap adegan. Semua sinetron itu dapat membuat orang-orang yang 'bodoh' untuk meniru. Sangat disayangkan faktanya banyak sekali anak-anak dibawah umur yang malah ikut menonton tayangan itu, bahkan rajin sekali mengikuti jalan ceritanya. Alhasil mereka akan mengenal beberapa adegan yang seharusnya tidak dilihat oleh mereka, dan mereka pun mencoba coba meniru.
Sebenarnya bukan cuma sinetron aja, tapi tayangan tayangan lain masih banyak yang tidak mendidik. Selain itu kalau dilihat lagi, zaman sekarang hiburan anak-anak di tv tidak seluas dulu saat saya masih kecil. Lihat aja kalau minggu pagi, dulu sih zaman gue masih kecil pas bangun tidur ,stasiun tv udah nayangin kartun atau cerita pahlawan pahlawan anak (ultraman) dan itu terus berlanjut sampai jam 11 siang dimana waktunya anak2 untuk bermain di luar sambil nunggu jam makan dan tidur siang, nah sekarang? jam setengah 9 aja udah acara musik ga jelas sampai siang. Anak - anak zaman sekarang pun sudah jarang bermain diluar bersama, mereka lebih memilih tiduran sambil bermain handphone.
2. Orang yang mengeluarkan ijin beredarnya sinetron yang tak mendidik
Orang ke dua adalah orang yang mengeluarkan ijin beredarnya sinetron itu. Kalau saja kartun doraemon, spongebob, dan lain lain bisa dikenakan sensor, mengapa sinetron sinetron yang tayang tiap malam itu tidak disensor juga? atau bahkan dihilangkan saja, sama sekali tidak mendidik. Dan seharusnya sinetron sinetron itu atau tayangan lainnya di tayangkan di jam jam anak-anak tidur atau sekolah saja.
3. Orang tua si anak
Orang tua? iya, perilaku setiap anak gak lepas dari bagaimana pengawasan orang tua. Sepasang suami dan istri dikaruniai anak oleh Allah SWT untuk dijaga, dididik, dan dibesarkan jadi anak yang benar. Tapi sayangnya zaman sekarang banyak orang tua yang cuek akan hal itu kalo gue omong kasar mah orang tua orang tua itu taunya cuma 'bikinnya' doang. Atau banyak sekali orang tua yang terlalu memanjakan anaknya. Keinginan tiap anak selalu dituruti tanpa mempertimbangkan resikonya bagi si anak. Sekarang udah tau lingkungan disekitar anak - anak udah gak benar, lalu kenapa anak masih dizinkan untuk menonton tayangan-tayangan dewasa? kenapa diizinkan anak mengenal lagu lagu dewasa yang bahkan artinya saja mereka tidak terlalu paham, apalagi kalau lagu lagu itu lagu barat, si anak dibiarkan mendengar, menyanyikan, bahkan melihat video klipnya. Lo tau kan gimana lagu-lagu barat? gak semua cocok dinyanyikan untuk anak kan? banyak lagu barat yang liriknya ada kata-kata yang menyangkut soal sex atau kata kata kasar seperti fuck, dll. Udah gitu video klipnya banyak juga yang melakukan adegan dewasa. Seperti lagunya ellie goulding - love me like you do, adek gue yang masih kelas 5 SD cerita kalau teman-temannya menonton video klip itu di sekolah. What???!!!! Surprise X_X gue tepok jidat daaah.... Dan satu lagi kenapa orang tua zaman sekarang ngebolehin anak berselancar di dunia maya tanpa pengawasan yang super ketat.. tau kan hal hal berbabu porno mudah sekali diakses di internet...
Kenapa orang tua zaman sekarang mayoritas membiarkan anaknya begitu aja? kenapa???
4. Guru
Dan yang terakhir adalah guru di sekolah. Saat anak ada di sekolah orang tua kandung tak sempat mengawasi, sebagai gantinya guru lah yang bertanggung jawab. Tapi sayangnya, guru -guru kebanyakan tidak melakukan itu dengan benar. Terbukti saat adek gue selalu di bully temannya dan lapor ke gurunya, lalu si guru cuma bilang,"yaudah didiemin aja". Haha gue mah ketawa sinis aja, guru macam apa itu yang tidak melakukan tindakan apapun. Di tambah lagi guru-guru tidak melarang muridnya untuk membawa hape. Anak-anak dibiarkan bermain HP tanpa pengawasan. Apakah guru percaya dan yakin kalau si anak tidak akan bermacam macam? faktanya teman adek gue bisa nonton video klip 'love me like you do' nya ellie goulding, dan murid les gue pun bisa menonton film 'blue' pas jam istirahat. Disamping itu dengan adanya ijin membawa HP, sosial anak jadi semakin sempit. Dulu gue SD pas jam istirahat pasti selalu bermain permainan tradisional atau petak umpet. Murid sekarang pas jam istirahat malah sibuk dengan HP masing-masing. .. ckckck
Yah.. jadi itulah 4 orang yang patut disalahkan dan harus bertanggung jawab akan moral anak. Anak - anak yang masih dibawah umur harus dibekali ilmu agama dan pendidikan moral agar tau resikoi yang ada jika melakukan hal-hal dewasa. So.. inilah pendapat gue mungkin ada yang pro dan kontra.. karena semua orang berhak berpendapat.. CMIIW
0 komentar:
Posting Komentar