Gue Tanggalkan Jilbab ini

Sebelumnya, gue mau bilang gue bukan orang yang mengerti betul tentang agama. Gue pun masih belajar dan terus belajar. Di sini gue hanya ingin bercerita sesuai pengalaman gue. Ini semua tentang perintah Allah yang tertulis dalam Al Qur'an mengenai jilbab. Wajib hukumnya bagi seorang muslimah mengenakan jilbab. Namun, banyak sekali muslimah di Indonesia yang belum mau mengenakannya. Jika ditanya alasannya sering kita mendengar "mau benerin hati dulu baru jilbab" atau "ngapain pake jilbab kalo hati masih belum bener". Memang, ketika perempuan sudah mengenakan jilbab, lalu dia tertawa keras, bertingkah pencilakan, atau berbicara kasar orang - orang akan langsung men-judge "pake jilbab kok gitu sih?" atau "ga pantes lu pake jilbab tapi kelakuan minus". Ini adalah sebuah judge yang salah. Jilbab adalah kewajiban, walaupun kelakuan minus sekalipun, jilbab adalah kewajiban menurut gue sama seperti sholat wajib 5 waktu. Kalau nunggu hati bener, ya kapan benernya kalo ga pernah ada niat berubah? sedangkan kematian bisa terjadi kapan saja. Apa kalo ditanya kenapa ga sholat juga akan jawab nanti, nunggu hatinya bener dulu? Kalo dipikir sih gak pake jilbab aja udah dosa, terus sembari nunggu hatinya bener, ketika hatinya salah muncul dosa baru, bayangkan... jadi numpuk dong ya? 

Sebenernya yang membuat hati gue tergerak bikin tulisan ini adalah karena berita mengenai salah satu artis Indonesia yang lagi heboh karena menanggalkan jilbabnya. Dia bukan satu-satunya orang yang menanggalkan jilbabnya tetapi karena dia adalah publik figur maka ribuan orang yang menyesali keputusannya. Banyak sekali yang berkomentar menceramahi padahal gak kenal. Gue paham betul ada di posisi si artis itu karena dulu gue juga begitu. Dulu gue pake jilbab, gue berjanji mau istiqomah tapi karena suatu kesalahan yang gue perbuat, gue merasa gak pantes lagi pakai jilbab, gue merasa gagal, jadi lah gue tanggalkan jilbab itu. Ketika itu banyak yang menyayangkan termasuk salah satu guru gue. Awalnya beliau menyindir gue depan kelas, berkali kali. Kemudian akhirnya dia bertanya langsung ke gue, "kamu kemana jilbabnya?" yang saat itu gak gue jawab dan langsung kabur. 

Butuh waktu lama buat gue menyadari kesalahan itu. Butuh waktu lama gue terbangun dari tipu daya syaiton. Judge yang orang-orang berikan apalagi dari orang yang tidak tau gue, yang tidak kenal dekat sama gue dan ga tau duduk permasalahan gue malah membuat gue tambah muak dan makin jauh untuk sadar. Sebetulnya dalam kasus kek gue ini, yang bisa menyadarkan itu hanya orang-orang yang dekaat sekali, yang tau permasalahan gue. Itu saja tidak bisa nyadarinnya dengan yang langsung keras. Ibarat batu kalo di hancurin pakai batu bakal susah. Orang yang menyadarkan ini harus bisa berperan seperti air, perlahan saja. Sayangnya, waktu itu tidak ada orang yang bisa berperan sebagai air, jadi yang menyadarkan gue adalah Allah. Melalui caraNya yang membuat gue takut dan kembali mengambil jilbab gue. Dan ini lah gue sekarang, semoga gak pernal lari lagi jilbab dari kepala gue hehehe. Semoga gue bisa terus istiqomah berjilbab.

Untuk si artis ini gue ngeliatnya kasian aja gitu. Karena gue tau keputusan yang dia ambil itu keputusan yang berat tanggungannya apalagi dia publik figur. Gue berasa pengen bilang ke orang-orang yang berkomentar menceramahi artis itu, "Please, lo ga tau dia, lo ga kenal dia. Bahkan lo ga tau apa masalahnya. Doakan saja yang terbaik buat dia, ga usah menceramahi dia apalagi di depan umum, karena kita orang luar, sudahlah ga usah terlalu mencampuri urusan orang lain, perbaiki diri sendiri aja dulu. Doakan aja supaya Allah membuka hatinya, doanya dalam hati bukan di sosial media". 

Memang seharusnya urusan agama itu harusnya menjadi urusan antara orang dan Tuhannya saja. Dengan kata lain urusan agama itu privacy. Tapi iya ga ada salahnya sesama muslim saling mengingatkan. Mengingatkan loh ya bukan memarahi, memojokan, ataupun men-judge. Kesalahannya adalah banyak orang yang justru memojokkan dengan dalih mengingatkan, paham kan maksud gue? Orang-orang yang gak peduli bagaimana perasaan yang dia ingatkan itu. Jadi, sekali lagi gue bilang stop menceramahi orang yg ga lo kenal. Udah itu aja sih inti tulisan gue kali ini soalnya mata gue udah ngantuk banget hehe




0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook

Cari Blog Ini

Emoticon

Popular Posts

Categories

Total Tayangan Halaman

Follower

Copyright © Swand-dan room | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com