Cabut Gigi dengan Bius Total

Hai! di postingan kali ini gue mau berbagi pengalaman cabut gigi dengan bius total. Jadi ya dari tanggal 13 November 2021 gigi gue sakit dan pipi membengkak. Usut punya usut ternyata gue bakal tumbuh gigi bungsu. Setelah ke dokter gigi, gue disuruh untuk rontgen panoramik untuk melihat arah pertumbuhan gigi bungsu gue. Ternyata dari hasil rontgen gue punya dua gigi bungsu yang letaknya masing-masing satu buah di rahang bawah kanan dan kiri. Tetapi salah satu gigi bungsu letaknya menyamping dan akarnya sangat dekat dengan tulang rahang. Kemudian dokter menyarankan untuk dicabut dengan bius total untuk memudahkan penanganan pendarahan nantinya. Selain itu dokter juga menganjurkan sekalian cabut gigi gue yang berlubang. Jumlahnya ternyata banyak, gue harus cabut 6 gigi diantaranya 2 gigi bungsu, 2 gigi geraham atas yang berlubang, 1 gigi geraham bawah depan, dan 1 akar gigi yang tertinggal bekas pencabutan gigi yang dulu tahun 2019 belum selesai (baca: Akhirnya Cabut Gigi Permanen! ). 

Rontgen Panoramik Karies Gigi dan Gigi Bungsu

Membayangkan kehilangan 6 gigi dalam 1 hari, lalu proses pengoperasian dengan bius total membuat gue stres banget. Akhirnya gue membuat perjanjian dengan dokter kalau mau cabut 5 gigi aja. Karena gue berencana untuk gigi yang satu lagi nanti saja deh karena pengennya selesai dicabut langsung pasang dental bridge supaya ga terlalu banyak ompong. Berhubung pemasangan dental bridge tidak ditanggung BPJS yaa gue mau kumpul duit dulu lah. Gue sangat bersyukur ada BPJS, gak kebayang berapa uang yang harus gue keluarkan untuk operasi ini kalau ga ada BPJS. Semua tindakan, konsultasi, obat, biaya ranap GRATISSSSSS!!. Kecuali biaya swab PCR ya karena kondisi pandemi jadi diwajibkan swab PCR dulu buat pasien ranap, dan swab antigen bagi penunggunya, itu baru gue bayar sendiri. Tapi alhamdulillah biaya swab PCR bisa minta reimburse di kantor hehehe. Dan lebih alhamdulillah lagi karena gue dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Dari beberapa rumah sakit rujukan BPJS yang pernah gue datengin, RSUI ini the best banget pelayanannya. Semua susternya ramaaaah dan baiiiiik banget. Dokternya juga baik banget. Terimakasih banget buat suster-suster dan dokter yang nanganin gue selama di RS yaaa. 

Selasa, 30 November 2021 gue melakukan serangkaian persiapan operasi gigi ditemenin sama pacar gue tersayang. Tidak banyak sih gue cuma disuruh rontgen dada sama check darah. Setelah itu konsul ke dokter anestesi (dr. Aino Nindya Auerkari, Sp. An), dokter menanyakan apakah gue punya riwayat alergi atau penyakit dan menjelaskan sedikit proses pembiusan nantinya. Terakhir gue disuruh untuk swab PCR tetapi karena hari itu udah sangat sore dan pelayanan swab sudah tutup, gue disuruh datang kembali besok paginya.

Kamis, 2 Desember 2021 jam 4 sore gue mulai masuk rawat inap. Setelah melakukan registrasi di ruangan IGD, emang bener yaa rejeki anak sholehah haha dengan BPJS gue dapet kamar VIP karena kamar kelas 1 nya full semua. Malam pertama di rumah sakit gue dapet makan malam tentu saja. Gue juga di tensi, di pasang infus, dan ada dokter visit juga salah satunya dari dokter Bedah Mulut (Dr. drg. Dwi Ariawan, MARS, Sp.BM(K) ). Malam itu, suster juga dokter menjelaskan prosedur operasi untuk besoknya. Apa yang akan dipasang ke badan gue nanti dan disuruh untuk puasa selama 6 jam sebelum operasi diantaranya puasa makan selama 4 jam (masih boleh minum hanya air putih) dan puasa makan + minum dari 2 jam sebelum operasi (sama sekali ga bole makan serta minum)

Jumat, 1 Desember 2021 jam 2 dinihari gue dikasih makan supaya kuat puasanya. Setelah makan tentu saja gue tidur lagi. Sekitar jam 6 gue bangun pikiran gue mulai makin stres. Gue sangat takut ngadepin operasi. Jam 10 pagi gue mulai dipindahkan ke ruang operasi oleh suster dengan kursi roda. Sambil menunggu para dokter berdiskusi para suster membantu gue bersiap seperti mengganti baju operasi (gue cuma disuruh pakai baju operasi dan celana dalam aja btw), dipindah ke tempat tidur, dipasang pengukur tensi, dipasang oxymeter, disuntikin obat melalui infus, dan idung gue di masukkan seperti cotton bud untuk swab bedanya ini setelah dimasukkan ke hidung lalu didiamkan selama 5 - 10 menit katanya itu gunanya supaya hidung gue gak berdarah pas dipasang selang oksigen. Btw, karena gue bilang kalo alergi udara dingin jadi selama nunggu dokter selesai diskusi suster memasukkan seperti vacoom ke dalam selimut gue supaya hangat karena ruangan nya dingin. Dannn.... akhirnya setelah dhuhur gue mulai dimasukkan ke ruang operasi. Di sana gue dipasangkan penutup kepala, lalu datanglah dr. Aino untuk membius gue. Sebelum itu kembali hidung gue dimasukkan semacam cotton bud tapi kali ini kapasnya agak lebih besar ya wak kata dr. Aino itu supaya idung gue ga sakit pas dipasang selang oxygen. Memang rasanya setelah itu idung gue agak kebas. Lalu suster menyuntikkan obat bius  dari infus gue, bersamaan dengan itu dr. Aino memasangkan masker anestesi dan menyuruh gue untuk menghirup udara yang keluar dari masker itu. Lambat laun pandangan gue langsung goyang dan mata gue lemes.  Dan akhirnya gue merasakan rasanya di bius total. Rasanya seperti orang tidur saja, bahkan gue mimpi tapi lupa apaan mimpinya.

Operasi gue berlangsung selama 1 jam 30 menit. Gue sama sekali tidak merasakan sakit apapun karena memang tidak sadar. Pokoknya pas pertama kali gue buka mata, beberapa suster udah di depan gue berteriak, "Kak? kak danti operasinya sudah selesai. Kak?? kak operasinya sudah selesai". Gue berusaha membuka mata tapi pandangan gue masih ngeblur, dan gue merasakan mulut gue sangat amat kering. Suster bertanya apa yang gue rasa dan gue jawab kalau gue ngantuk banget, tapi haus banget juga, tapi pusing juga. Terus suster suruh gue buat tidur lagi dulu. Well, gue tidur lagi sebentar. Setelah gue bener-bener sadar baru gue dipindahkan lagi ke kamar inap. Tapi sedihnya gue masih belum boleh minum, mulut gue dipasangkan kapas untuk menghentikan pendarahan. Rasanya tenggorokan gue sakit juga karena ternyata gue dipasang alat pernafasan dari mulut. Setelah 3 jam kapas di mulut gue baru dilepas dan gue disuruh untuk kumur pelan-pelan (sangat amat pelan). Waktu itu buat jalan pun gue masih oleng. Besoknya ada Dr. drg. Vera Julia, Sp.BM (K) dan Dr. drg. Dwi Ariawan, MARS, Sp.BM(K) visit gue buat menjelaskan dan menanyakan keluhan gue pasca operasi.

Kondisi gue setelah baru dipindahkan ke kamar inap pasca operasi

Pasca operasi pipi gue masih bengkak, ga bisa buka mulut lebar-lebar karena ngilu. Gue juga dilarang makan makanan yang keras jadi gue harus makan bubur mungkin selama seminggu. Makanan gue juga harus suhu ruang ga boleh panas atau dingin. Ga boleh sikat gigi juga, ga boleh pake sedotan, ga boleh pedes, ga boleh kumur-kumur yang heboh. Ya Allah rasa kepengen xiboba, chiki, wafer, kopi kenangan, hanamasa, shabu haci semakin menjadi jadi kalo lagi kek gini. 

Kumpulan Gigi yang Dicabut


Ketika gue menulis postingan ini adalah hari kedua pasca operasi dan alhamdulillah gue udah pulang dari rumah sakit. Jadi total rawat inap gue itu cuma 2 malam aja. Sabtu depan tanggal 11 Desember 2021 gue harus kontrol ke dokter gigi lagi untuk lepas jahitan. Semoga tidak ada kendala apapun nantinya.

Pesan gue buat kalian yang punya masalah gigi berlubang segera ke dokter gigi yaa biar gak kejadian kek gue. Dan buat yang giginya ga berlubang tetep rajin ke dokter gigi yaa biar kalo ada gigi bungsu cepet ketahuan dan ditangani. Pokoknya jaga kesehatan gigi kalian yaa guys!


Read More

My First Story about Mas S

Kisah ini lucu, dan mungkin untuk beberapa orang terasa tidak meyakinkan. Ya… aku pun juga tidak yakin tadinya. Semuanya berjalan begitu sangat cepat dan diluar kendaliku. Aku selalu mencari jawaban kepada siapa pun, dan kapan pun untuk memantapkan hatiku yang terlalu keras, mematahkan ego ku yang begitu tinggi karena tidak bisa menerima keadaan. 

Ternyata benar kata orang, ketika kita sudah ikhlas dan berpasrah kepada Allah maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Meskipun saat ini masih ada beberapa rintangan yang harus aku lalui dan rasanya sakit, aku harus bersabar dan yakin bahwa semua yang ada di dunia ini hanya sementara.

Dia adalah orang yang selama ini aku tunggu kehadirannya. Perhatiannya kepadaku sangat besar. Dia sangat menyayangiku, memahami aku dan kehidupanku. Bagaimana aku bisa tidak menyayanginya? Aku berharap dia akan seterusnya seperti ini. Aku berharap dia memenuhi janjinya untuk selalu ada di sampingku. Aku berharap dia bisa menjaga kepercayaanku.

Terkadang aku takut tidak bisa melewati rintangan ini. Ketakutanku sangat besar, jika aku mengingat hal ini hatiku sedih dan bertanya kenapa susah bagiku untuk bahagia? Bagaimana kalau dia memang tidak bisa bersama denganku lagi?  

Aku menyayanginya, sungguh…

Untuk kamu yang aku maksud dalam tulisan ini, aku sangat mencintaimu

Terimakasih sudah membuatku percaya bahwa aku masih bisa merasakan cinta

Terimakasih sudah membuatku percaya bahwa ada laki-laki yang mencintaiku dengan tulus

Terimakasih sudah menyayangiku, memahamiku, dan perlakukan aku seperti ratu

Kamu memang bukan orang pertama, tapi aku ingin kamu jadi yang terakhir

Entah bagaimana lagi aku bisa mengatakannya, aku kehilangan kata-kata

Satu harapanku lainnya, semoga Allah segera mengabulkan doa kita

Aku ingin segera bersatu denganmu


Depok, 20 Juni 2021

Adeknya Mas S yang suka ngambek,

Danti Iswandhari

 

 

 

Read More

Dear Mr. B

Lu adalah orang paling random yg pernah gue sukai. Baru kenal udah maunya pacaran, ya gimana gue bisa percaya. Liat kan setelah gue mulai percaya lu malah ghosting. Tapi gue menyadari 1 hal sih salah satu alasan lu ghosting setelah gue main ke cibubur pake motor sendiri. Pegel anjir ahahaha kebayang sih waktu lu anter jemput gue capenya kek apa. 

Ah tapi gue yakin itu hanya sebuah alasan kecil. Alasan terbesarnya ya karna lu emang player and hunter aja. Lu adalah kesalahan buat gue sama kek Mr. DPP. Ga masuk akal aja alasan lu jauhin gue hanya karrna perekonomian. Di saat temen gue nanya motor lu apa, gue bahkan ga kepikiran sama sekali lu mau pake apa. Apakah gue tipe yang menuntut lu? Ada gue nuntut lu kudu punya kerja? Bukannya gue bantu lu cari loker? Kasih segala macam advice biar lu semangat. Ga guna, tetep aja di ghosting guenya. Emang lu nya ajaa yg player and hunter, kalo emang bukan kenapa tiba tiba lu cari cewe baru? Hahahaha gue ngakak njim! 😏

Tapi yasudah... lu menjadi bagian kenangan terburuk buat gue. Akan gue simpan untuk jadi pelajaran karakter macam lu tidak akan muncul lagi di kisah baru gue nantinya. Terimakasih sudah ghosting, aku sangat bersyukur dijauhkan dari buaya kek kamu sebelum aku benar benar tercebur 🤭

Kalo gue nulis cerita tentang kamu, it is just for fun. Kesalahan terkocak di hidup gue soalnya. 
Read More

Dear Mr. DPP

Sepertinya tulisan gue buat lu akan banyak sekali uneg-uneg. Jika gue mrngikuti ego, sungguh gue ga mau lagi kenal sama lu bahkan gue memilih buat resign. Tapi itu tindakan yang konyol dan kekanak-anakan. Gue memilih buat berdamai dengan keadaan demi karir gue. Gue memilih mengabaikan kemarahan gue dan penilaian orang lain tentang gue akibat kisah yang pernah lu tulis di hidup gue. Rasanya pengen gue sobek saja tapi tidak bisa. Ini harus gue simpan sebagai pelajaran agar gue tidak jatuh di lubang yang sama.

Sungguh, buat gue lu itu manipulatif sekali. Lu adalah seorang hunter and player. Gue tidak pernah paham permainan lu yang terlalu rapih atau gue yang terlalu bodoh karena lu pinter banget gaslighting. Please, ini bukan pujian sama sekali dan juga bukan prestasi. Lu juga secara auto jadi tukang bohong.

Lu sering nanya dulu alasan gue marah ke lu. Gue ga pernah mau jawab karena males aja, ya ngapain lu pasti tau kesalahan lu sendiri, buktinya setiap gue udah mau jawab lu selalu membungkam gue dengan cara lu. Lu itu kekanak-anakan asli. Ya siapa sih ga marah ketika dijebak ke drama percintaan 2 sejoli yang ga jelas? Emangnya gue neti di imperfect the series? Ku kira aku yang diselingkuhi ternyata aku selingkuhannya. Anjim! Bisa bisanya gue berada di posisi orang ketiga padahal gue kira gue orang pertama. Ih si goblog emang gue. Bisa bisanya gue jalan, telponan hampir tiap malam, dibayarin makan, nonton berdua sama laki orang! Ih badjingan! Asli, kalo waktu itu gue ga pernah terlibat kasus yang bikin pusing yang bikin lu selalu ada buat gue, gue ga akan pernah suka sama lu! Kan awal gue masuk yg gue demen bukan lu, kenapa gue jadi salah sasaran?! Ah kesaaaaaaaaal!

Tapi yaudah... gue maafin lu. Ini bukan berarti gue belum move on dari lu. Idiw! Yakali udah dimainin belum bisa move on. Lu ngerusak harga diri gue anjir. Ini akan menjadi kenangan kocak di hidup gue.

Sadar lu anjir, mainin cewe begitu. Kelakuan lu itu bener bener keterlaluan. Inget karma. Hei cewe itu emang kek boneka, tapi cowo mainannya bukan boneka. 
Read More

Dear Mr. DBS

Kenangan bersama kamu itu random. Ya, kamu memang cinta pertamaku. Kita memang tidak pernah lebih dari seorang teman. Hari dimana kita bertemu di mall ambassador setelah bertahun tahun tidak bertemu, sejujurnya niatku hanyalah melepas suntuk.

Aku senang melihatmu lagi bukan karena aku belum move on tetapi aku menghargai bahwa kamu masih mengingatku dan bagaimana kamu treat aku di malam itu. Hal - hal kecil yang kamu tawarkan saat itu seperti bertukar alas kaki ketika kakiku lecet sampai mau gendong aku karena aku kepala batu ga mau tukar alas kaki --dan itu pun aku masih nolak-- terlepas dari niat aslimu, hal tersebut membuat aku tersentuh, karena belum pernah ada laki laki yang menghargai aku seperti  kamu. 

Dari pertemuan tersebut aku hanya berharap suatu hari nanti aku bisa menemukan seorang laki laki yang bisa menghargai aku seperti kamu di hari itu. Aku sama sekali tidak berharap orang itu adalah kamu, banyak seksli alasan kenapa aku tidak ingin orang itu kamu. Salah satunya adalah perasaan berlebih terhadapmu sudah lama pudar. Aku senang melihat kamu sekarang sudah punya keluarga kecil. Semoga kamu dan keluarga terus bahagia yaa. 
Read More

Dear Mr. AR

Dear Mr. AR

Sejujurnya menulis tentang mas adalah beban untukku. Aku selalu merasa bersalah  bahkan ketika tanpa sengaja mengingat mas. Aku tidak ingin mengganggu hidup mas yang sudah bahagia. Tapi aku tidak akan melupakan kenangan bersama masnya. Alasannya bukan karena aku belum move on. Aku sudah lama move on. Aku sudah bisa menerima bahwa kita memang tidak berjodoh. Apalagi setelah aku melihat foto pernikahan mas, saat itu aku sudah benar-benar menutup pintu harapan dengan mas. Aku merass terbebani karena penilaian orang dan mungkin penilaian mas ketika mengetahui aku masih mengingat kenangan aku dan masnya menjadi salah paham. Menilai aku belum move on. Aku lelah dengan penilaian seperti ini.

Hal yang mengganjal hatiku sampai saat ini bukan perasaanku terhadap masnya yang masih sama seperti dulu. Perasaan ini sudah berubah. Hal yang aku maksud adalah perlakuan keluargaku ketika menolak masnya. Perlakuan yg tidak bisa aku terima sampai saat ini. Perlakuan dimana perasaanku benar benar tidak dipedulikan oleh orang orang yang seharusnya menjaganya. Apalagi ketika ada kata-kata bahwa mas menikah saja dengan kakakku itu sangat menyakiti hati. Mengapa perasaanku seperti tidak ada harganya. Ini poinnya, harga. Aku merasa tidak dihargai. Meskipun ini jalan yang Allah berikan untukku, tapi aku hanyalah manusia biasa. Sampai saat ini aku masih terluka karena perlakuan itu.

Terlepas dari itu semua, aku juga menyadari banyak pelajaran dan hikmah yang aku petik dari kenanganku bersama masnya. Kehadiran mas membuat aku yang sebelumnya berpikir tidak pantas lagi untuk siapapun menjadi berubah. Dan cara mas menghargaiku juga menjadi tolak ukur untuk memilih pria yang akan mendampingiku kelak. Aku sangat berterimakasih karena mas adalah salah satu dari 2 orang pria yang pernah hadir dihidupku yang menghargaiku begitu tinggi.

Kenangan buruk saja tidsk aku lupakan, jadi kenangan semanis ini pun akan aku simpan. Jika aku masih menceritakan kenanganku bersama masnya kepada orang lain, ketahuilah aku hanya ingin memberi tau kepada perrmpuan2 yang bernasib sama denganku -- perempuan - perempuan yang tidak percaya diri bahwa dirinya pantas mendapat pria yang baik-- bahwa dirinya bisa dsn pantas mendapatkannya asal terus berdoa kepada Allah.

Terus terang saja, kehadiran mas saat itu adalah jawaban dari doaku ketika aku merasa sangat terjatuh. Ketika aku ngotot pada keyakinanku sendiri padahal Allah telah berulang kali menamparku dengan kenyataan, Allah menghadirkan mas ke hidupku yang membuat aku berubah pikiran. Sungguh Allah sangat sayang kepadaku. Ketika kita memang tidak berjodoh, aku percaya Allah punya rencana lain untukku. Ini adalah ujian lain untukku, menerima kehadiran mas yang memang sebatas itu saja. Dan aku sudsh sangat menerimanya.

Kehadiran mas adalah salah satu bukti bahwa Allah selalu ada unttukku yang sering bandel ini. Aku tidak ingin meluoakan kenanganku dengan masnya bahkan ketika aku harus amnesia atau terkena alzheimer sekalipun. Aku tidak ingin melupakan kebaikan Allah terhadapku, dan aku tidak ingin melupakan perlakuan keluargaku saat itu yang sangat menyakitkan agar aku bisa menjadi versi yang lebih kuat dari sebelumnya.

Aku harap mas maupun siapapun yang membaca setiap tulisanku mengenai kenanganku dengan mas tidak salah paham. Aku ulanvi sekali lagi aku sudah move on. 
Read More

Dear Mr. DGG

Hampir 4 tahun kita bersama menjalin kisah yang sangat sulit. Entah berapa banyak air mata yang aku tumpahkan saat menulis kisah denganmu. Air mata kepedihan karena luka yang kamu berikan. Kita tidsk cocok, sama sama tidak bisa mengerti keadaan satu sama lain. Aku dengan duniaku yang penuh aturan dari strict parents dan segala efek sampingnya, dan kamu dengan duniamu yang tidak pernah kamu kenalkan padaku.

Apakah kamu ingat? Saat itu aku sedang berusaha menggapai impian menjadi pns kemenkeu, karena sungguh aku mendapat tekanan yg kuat di kantor. Hari itu di kantor aku mendapat sebuah masalah. Selepas kerja sekitar jam 5 aku pontang-panting untuk mengikuti ujian CPNS, 14 km jauhnya, jalanan macet dan hujan sangat amat deras. Aku sampai di lokasi selepas maghrib. Aku mengerjakan ujian di ruangan ber-AC dengan keadaan basah kuyup dari ujung rambut hingga kaki. Badanku gemetar karena kedinginan saat itu dan belum ada makanan yang masuk ke perutku hari itu, dan sungguh rasanya menyakitkan setelah melalui hari yang sulit, ternyata aku tidak lolos ujian.

Dengan perasaan kacau, dan baju yg masih basah kuyup aku pulang dengan taxi 35 km jauhnya. Orang pertama yang terbesit untuk ku jadikan sandaran adalah kamu. Tapi ternyata aku salah, kamu bahkan tidak peduli dengan keadaanku saat itu. Aku meneleponmu dan responmu sangat dingin. Lebih dingin dari cuaca hari itu. Di situ lah aku sadar bahwa kamu memang tidak pernah ada di saat-saat tersulitku. Aku harus memaksa dulu baru kamu mau hadir untukku. Malam itu, aku super lelah dan tidak ingin memaksa.

"Aku pengen cerita aja", kataku

"Yaudah cerita aja sama supir taxinya", jawabmu

Aku menangis tapi tak bersuara mendengar responmu. Padshal kamu adalah orang oertama yang terbesit di kepalaku tapi ah sudahlah...  Bodohnya lagi aku masih saja mencoba mengetest perasaanmu dengan menceritakan bahwa ada seorang laki-laki yang ingin serius kepadaku. Dan tanggapan kamu di luar ekspektasiku, mengecewakan. Aku semakin yakin bahwa hubungan kita memang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki. Hari itu adalah hari terakhir aku mencoba menggali harapan denganmu.

Aku seolah tersadar dengan apa yang sudah kamu lakukan selama hampir 4 tahun kepadaku. Kamu menghargai aku begitu rendah, bahkan lebih rendah dari harga kacang rebus yang dijual di pinggir jalan. Sedangkan aku menghargaimu begitu tinggi, aku melimpahkan seluruh kasih sayangku meski aku selalu menangis. Aku mencoba memahamimu tapi kamu tidak pernah melakukan hal yang sama. Sungguh, aku tidak lagi memiliki toleransi untuk kembali kepadamu. 

Pada akhirnya aku tersadar, harga diriku jauh lebih penting. Kamu yang pernah membuatku merasa seperti sampah, dan aku yang berusaha untuk bangkit kembali tanpa kamu. Kamu bukan lagi orang yg pas untuk aku jadikan sandaran. Perasaanku terhadapmu sudah pudar terbawa derasnya hujan di luar dan di dalam diriku malam itu.

Aku tidak pernah bisa memaafkanmu. Tapi kata psikologku, aku harus memaafkanmu demi kesehatan mentalku. Sungguh aku trauma denganmu. Satu hal yang masih selalu aku cari caranya adalah memaafkanmu. Aku bahkan tidak ingin bertemu denganmu lagi. Luka yang kamu berikan terlalu besar untuk aku abaikan.

Jika satu hari kamu membaca tulisan ini, aku hanya ingin bilang aku sudah lama move on, tapi kenangan pahit bersamamu tidak akan pernah aku lupakan karena aku ingin selalu mengingat bahwa aku pernah jadi perrmpuan paling bodoh sedunia. Perempuan yang terlalu mengagungkan pasangannya hingga dia buta akan kenyataan. Dan aku akan menceritakan kenangan ini, tentu saja ada batasan yang aku ceritakan tapi tidak menghilangkan pesan yang ingin ku sampaikan. Karena banyak perempuan perempuan bodoh yg bernasib sama denganku. Kenangan itu menjadi tolak ukurku ketika menulis kisah baru bahwa aku tidak ingin menghadirkan tokoh dengan karakter seperti kamu. 

Aku harap kita tidak pernah bertemu lagi. 
Read More

Move On

"Lu itu belum move on"
Aku paling benci ada yang judge seperti itu. Dari orang lain aja benci apalagi dari orangnya langsung. Hanya karena aku masih mengingat kenangannya atau menanggapinya bukan berarti aku belum move on.

Menurut aku, konsep move on itu sendiri bukan melupakan kenangan. Karena kenangan itu unik, semakin kamu berusaha melupakan maka kamu akan semakin terjebak di dalamnya. Kenangan itu baik atau buruk harus diterima dan tetap disimpan untuk pelajaran di kemudian hari. Jika kita mau menceritakan kenangan itu kembali ya sah sah aja, kenangan itu milik kita.

Jika kenangan itu buruk dan kita ingin menjadikannya sebuah karya tulis, itu bisa menjadi sebuah terapi untuk mengikhlaskan kejadian yang melukai kita. Tapi untuk menjadikan kisahku menjadi sebuah karya tulis yang aksesnya bisa dengan mudah ditemukan oleh orang yg aku ceritakan di dalamnya, sejujurnya aku sangat berhati-hati. Hal ini bukan karena aku belum bisa move on, tapi aku tidak ingin ada kesalah pahaman yang akhirnya membuat orang yg bersangkutan risih.

Ketika aku sudah bisa menerima orang lain untuk memulai menulis kisah baru, saat itu lah aku sudah bisa move on. Karena aku tidak mau menggunakan seseorang untuk melupakan seseorang. Sungguh konsep move on buat aku itu sangat luas. Dengan menerima orang lain untuk memulai kisah baru saja bukan berarti HARUS menjadikan orang tersebut partner hidup. Tidak, aku tidak mau terburu-buru untuk berinvestasi kepada seseorang. Dari semua kenangan yang aku simpan, itu mempengaruhi tolak ukur aku memilih seorang partner hidup, apa yang aku ingin dan tidak ingin. Aku mengakhiri sebuah kisah untuk menulis kisah yang lebih baik. Meski terkadang aku membuat kesalahan dengan mempersilahkan orang yg salah masuk ke dalam duniaku, tidak masalah aku tidak akan membuang naskah buruk tersebut, aku akan tetap menyimpannya sebagai pelajaran dan juga sebagai saksi bahwa aku perempuan yang kuat atau bahwa orang tersebut tidak lagi bisa aku percaya.

Sekarang, aku sudah benar-benar move on dari siapapun. Tapi aku juga sedang tidak jatuh cinta kepada siapapun selain kepada diriku sendiri. Aku menerima siapapun yang ingin mendekatiku, tetapi untuk menerima mereka sebagai partner hidup aku memiliki tolak ukurnya sendiri. Perbanyak cabang dan perkuat inti bukanlah prinsipku. Aku tidak ingin memberikan harapan kepada seseorang.

Setelah tulisan ini aku memiliki pesan terbuka kepada mereka yang pernah menulis kisah di hidupku. Dari tulisan tulisan itu mewakili apa yang aku rasakan terhadap mereka dan mengapa aku masih sering menceritakan kenanganku bersama mereka kepada orang lain. Aku tidak berharap mereka mampir ke blog ku dan membacanya. Namun harapanku adalah ketika aku sudsh tidak ada didunia ini lagi, segala kesalahpahaman mengenaiku bisa sirna dengan tulisan tulisan ini. Entah mengapa banyak sekali orang orang yg bergosip mengenai diriku seolah mereka tau segalanya tentangku dan menyaksikan perjalananku. Memberiku cap A,B hingga Z hanya dari secuil bukti yang merrka dapatkan tentangku. Inilah salah satu alasan akhirnya aku menghapus sosial mediaku.

Saat ini biarlah aku membisu dan hanya bersuara di blog ini. Namun jika kalian yang mengenalku atau kalian yang kutulis dalam ceritaku membaca blog ini, aku harap tidak ada lagi kesalahpahaman. Jika kalian enggan bertanya kepadaku untuk hal hal yang masih kalian tidak mengerti, jangan membuat kesimpulan tentangku begitu saja. Aku sangat terbuka untuk hal ini sekarang, aku lelah menerima kesalahpahaman orang tentangku.
Read More

Apa yang Aku rasa di Tahun Silverku

Hai, tahun ini umur aku 25 tahun. Silver age kata orang. Apa yang aku rasain menjelang ulang tahunku kali ini? Kacau. Aku terkena depresi yang sangat berat sepanjang hidupku. Sebelum pandemi aku selalu jalan keluar untuk melupakan segala masalahku dan perasaan sakitnya. 
Read More

Perjalanan Karirku 2

Sebenarnya aku agak ragu menceritakan jatuh bangunku di kantor ini. Aku takut blog ini ketahuan dan orang-orang yang tidak akan aku sebutkan namanya di sini bakal paham gitu kalo aku sedang menceritakan mereka. Tapi…. Yaudahlah ga apa kali ya, lagi siapa aku sampai mereka iseng gitu nyari blog ini haha.

Read More

Perjalananku Karirku 1

Tanggal 1 Maret 2021 pada akhirnya aku mendapatkan pekerjaan tetap. Tidak ada lagi kekhawatiran tiap tahun atau per berapa bulan sekali apakah aku harus resign atau nggak. Aku harap ini merupakan keputusan yang benar. Menjadi seorang IT Programmer memang merupakan impianku dan ini adalah buah dari jatuh bangunku mengejar karir dari tahun 2013.

Aku selalu berpikir hidupku ini isinya selalu tentang perjuangan, perjuangan untuk tetap bernafas  dan waras, tapi demi menyamakan cerita dengan judul maka cerita ini memiliki scope yaitu hanya perjuanganku saat meniti karir. Iya, aku sangat berambisi bisa menghasilkan uang sendiri dari dulu hanya saja situasi dan kondisi mengikat langkahku.

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook

Cari Blog Ini

Emoticon

Popular Posts

Categories

Total Tayangan Halaman

Follower

Copyright © Swand-dan room | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com