Apa yang Aku rasa di Tahun Silverku

Hai, tahun ini umur aku 25 tahun. Silver age kata orang. Apa yang aku rasain menjelang ulang tahunku kali ini? Kacau. Aku terkena depresi yang sangat berat sepanjang hidupku. Sebelum pandemi aku selalu jalan keluar untuk melupakan segala masalahku dan perasaan sakitnya. 

Ya, jalan keluar, shopping, nonton, makan sudah seperti narkoba untukku. Makanya kebayang kan orang yang sudah kecanduan narkoba sakaunya seperti apa tanpa narkoba. Itulah aku ketika pandemi covid 19 menyerang. Rasanya seperti aku terkurung dalam satu kotak yang penuh dengan tumpukan masalah dan benda2 tajam lainnya. Kotaknya gelap dan aku sendiri. Di depanku ada sebuah kaca yang besar dan aku terkejut melihat bayanganku di sana yang sudah penuh dengan luka. Wajahku lusuh dan terlihat lelah. Aku mengintip dari lubang kunci kotak itu, banyak rumah yang bisa aku singgahi ketika melarikan diri dari kotak ini. Tapi aku tersadar, pintu rumah itu tidak selalu terbuka. Kadang aku melihat di dalamnya sedang sangat sibuk. Aku tersadar sampai kapan aku harus pindah dari rumah ke rumah? Tapi aku enggan untuk pulang ke rumah ku sendiri. Aku tidak ingin kembali.

Hari ke hari semakin berat rasanya. Ketika matahari terbit, saat itu lah senyumku merekah tetapi ketika ia tenggelam, tangisku pecah. Air mata mengalir deras meski aku membisu. Kenapa hidupku seperti ini? Kapan semua ini berakhir? Dan perlahan aku mulai kehilangan diriku. Aku muak dengan lingkungan sosial, perasaanku saat itu kacau dan tidak menginginkan seorang pun untuk ku jadikan sandaran. Awalnya aku menghapus poto profil sosial mediaku sampai akhirnya ku hapus akun sosial mediaku. Instagram,twitter, facebook semua aku hapus.

Satu hari aku tak tahan lagi, hatiku serasa ditusuk ribuan belati. Aku pun konsultasi ke psikolog melalui app. Aku hanya ada waktu 45 menit dan aku pikir biar saja tidak afdol tapi ini merupakan langkah awalku. Katanya aku harus memaafkan semua orang yg pernah menyakitiku dengan teknik forgiveness dalam 21 hari berturut turut. Tapi... aku tidak bisa melakukannya. Ada ketakutan aku akan menangis sejadinya atau marah sejadinya ketiks melakukan itu dan kakak gue mendengarnya kemudian akan menjadi perbincangan dengan orang tua. Aku belum siap. Bahkan aku sempet mau datang ke psikolog secara langsung tapi tetap aku urungkan karena aku takut.

  


Satu malam aku berkaca dan aku merasa marah, sedih, kecewa melihat diriku. Aku mengambil gunting didekatku dan ........

Haha alhamdulillah aku masih waras untuk tidak mengakhiri hidupku dengan tragis. Aku hanya memotong rambutku sependek mungkin, lalu besoknya aku ke salon untuk merapikannya dan mewarnainya dengan warna yg bukan kesukaanku. Aku yg sangat mecintai warna pink memilih warna biru untuk rambutku.

Saat itu aku merasa beruntung punya teman teman yang sangat pengertian. Banyak yg kasih aku support walaupun aku menolak untuk bercerita.

Aku mengambil cuti 3 hari untuk bersantai dan healing. Awalnya aku berniat healing di jogja, tiket, penginapan, schedule semua sudah rapi tapi H-7 semua dibatalkan oleh ibu dan bapak. Ah... lagi lagi aku merasa kecewa. Akhirnya aku hanya menghabiskan waktuku di jakarta. Hancur sekali rasanya saat itu ditambah aku diselimuti rasa bersalah karena nadya juga harus batal pergi ke jogja. Aku berkeliling sekitar jakarta dengan nadya ke jakarta aquarium, ancol, main sepatu roda di moja, jalan2 ke mall sekitar jakarta.




Sekarang aku baik baik saja. Setudaknya itu yang aku rasa, aku tidak tau apakah aku hanya melupakan masalahku karena sedang fokus kerja atau aku sudah benar2 sembuh?

Inilah hidupku. Sebetulnya obat dari semua lukaku adalah ikhlas. Tapi ikhlas adalah ilmu yg tersulit, mudah diucapkan tapi prakteknya sulit sekali. Memaafkan orang2 yang pernah menyakiti hati ini rasanya berat sekali. Ketika aku sudah bisa tertawa dengan mereka, sesungguhnya aku hanya mencoba berdamai dengan keadaan agar aku tetap bisa bertahan hidup. 

Aku punya pesan untuk diriku sendiri. Kamu itu hebat, kamu kuat dan kamu harus percaya Allah punya rencana yang paling indah buat kamu.



0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook

Cari Blog Ini

Emoticon

Popular Posts

Categories

Total Tayangan Halaman

Follower

Copyright © Swand-dan room | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com